Peringatan Melawan Pemberontakan - GKJW Jemaat Nganjuk

Latest News

recentposts

Peringatan Melawan Pemberontakan

“TUHAN berfirman kepada Musa: ‘Kembalikanlah tongkat Harun kehadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehinga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati”’ (Bilangan 17:10).

Tongkat Harun yang bertunas adalah salah satu dari tiga objek yang ditempatkan di wadah emas di dalam tabut perjanjian. Yang juga ditempatkan dalam wadah adalah manna dan tulisan asli Sepuluh Perintah Allah (Ibr. 9:4).

Tongkat Harun yang bertunas terjadi pada saat munculnya pemberontakan Korah, Datan, dan Abiram, yang memimpin serangkaian pemberontakan terhadap Musa dan Harun (Bil. 16:1-31). Awalnya dilakukan secara diam-diam, rasa tak senang menuntun kepada mendiskreditkan dan menggeser  hamba Allah, akhirnya dibawa kepada terang. Saat itulah Allah menunjukkan ketidaksenangannya kepada publik dengan menghancurkan orang-orang ini dan keluarga mereka – bumi membuka mulutnya dan menelan mereka (ayat 31-33). Ia juga menghancurkan 250 simpatisan mereka dengan api dan sebagai tambahan 14.700 orang mati oleh wabah mematikan (Bil. 16:49).

Kemudian, seolah-olah untuk menekankan masalah itu dan untuk menegakkan  tidak hanya hak-Nya untuk memilih pemimpin-Nya, tetapi juga kebencian-Nya kepada ketidakpuasan yang angkuh, Allah membuat tongkat Harun menjadi symbol kekuasaan-Nya yang di atasnya tertulis nama-nama 12 suku, untuk “mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam” (Bil. 17:8). Hal ini dipegang mereka dengan ketakutan besar dan rasa hormat.

Pelajaran bagi kita saat ini adalah bahwa delusi diri yang mengarahkan kepada mengumpat dan mengritik para hamba pilihan Allah tidak diindahkan oleh surga. Memang benar terkadang para pemimpin gereja membuat kesalahan dan seringkali kita tergoda untuk mengritik dan mengoreksi mereka. Tetapi juga benar bahwa ada prosedur yang tepat untuk mengatasai ketidakadilan, baik itu tindakan nyata atau mempersepsikannya, dan mereka yang menyerang gereja Tuhan dan pemimpin-Nya tidak akan luput dari penghakiman-Nya.

Perlu dicatat bahwa hukuman Allah atas Korah dan teman-temannya itu bukanlah satu-satunya hasil negatif dari sikap mereka. Ada konsekuensi sebelumnya: Hilangnya hikmat dan gairah kerohanian. Kritik dan mencari-cari kesalahan meredam keceriaan dan optimisme. Kecurigaan dan pemikiran negatif tidak dapat hidup berdampingan dengan iman, pengharapan, dan sukacita.


Kita, seperti juga mereka, mungkin tergoda untuk menghakimi pemimpin gereja, tetapi kita cukup diperingatkan oleh tanggapan Allah terhadap kritikan kepada Musa agar menghindari bahkan langkah pertama yang mengarah pada sakit hati dan untuk mengembangkan kebaikan, keterbukaan, dan optimisme sebagai gantinya
Peringatan Melawan Pemberontakan Reviewed by GKJW NGANJUK on April 14, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GKJW Jemaat Nganjuk © 2009
Powered By GKJW Nganjuk Team, Designed by Rgazalba

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.